Guru Fisika Kreatif
Sabtu, 10 Agustus 2024
Selasa, 11 Juni 2024
Budaya Positif
Oleh : Rahmawati, S.Pd
CGP Angkatan 10 Tahun 2024 Kabupaten Bireuen
I. Latar Belakang
Kegiatan aksi nyata merupakan tahapan terakhir dari alur pendidikan calon guru penggerak pada modu1.4 ini sebagai implementasi dari konsep dasar budaya positif yang berupa paradigma pembelajaran teori control, teori motivasi, hukuman, penghargaan, konsekuensi, restitusi disiplin positif, 5 posisi kontrol guru dan juga segitiga restitusi untuk dijadikan sebuah kekuatan untuk dapat mewujudkan tyujuan Pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara.
Budaya positif merupakan nilai -nilai keyakinan ,kebiasaan- kebiasaan di sekolah yang berpihak pada murid agar murid dapat berkembang untuk menjadi pribadi yang kritis, Penuh hormat dan bertanggung jawab. Salah satu unsur utama dari Budaya positif adalah disiplin positif sebagai salah satu wadah menciptakan budaya positif yang berhubungan erat dengan tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara. Budaya positif perlu diterapkan di kelas maupun di sekolah, budaya positif di lingkungan kelas maupun sekol.ah dapat diwujudkan dengan melakukan kegiatan biasaan yang terus menerus dan berkesinambungan sehingga menjadi sebuah keyakinan murid
2. Tujuan
- Mewujudkan budaya positif dengan keyakinan kelas atau kesepakatan kelas.
- Mawujudkan pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid
- Mewujudkan murid profil pelajar pancasila sesuai dengan visi sekolah yang telah di tetap.
- Menerapkan budaya positif sehingga dapat menumbuhkan nilai nilai kebajikan pada siswa.
3. Tolak Ukur
- Sejauh mana keterlibatan peserta didik secara aktif dalam membuat keyakinan kelas
- Ketercapaian pembelajaran yang menyenangkan dan berpihak pada murid.
- Siswa mampu menjalankan kesepakatan yang telah dibuat dengan penuh tanggung jawab.
- Siswa mampu menunjukkan perubahan perilaku sebagai pembelajaran atas masalah yang pernah dihadapinya.
- Siswa dan guru mampu melaksanakan budaya positif (keyakinan kelas dan segitiga restitusi secara konsisten).
4. Lini masa yang akan dilakukan
- Menjelaskan pengertian dan pentingnya keyakinan kelas.
- Melakukan komunikasi dengan tim pengembang mutu sekolah.
- Melakukan sosialisasi kepada warga sekolah terkait budaya positif kesepakatan kelas prostitusi dan profil pelajar pancasila.
- Guru berkolaborasi dengan peserta didik membuat kesepakatan atau keyakinan kelas.
- Menerapkan keyakinan dan prostitusi secara berkelanjutan dan konsisten.
5. Dukungan yang dibutuhkan
Melibatkan seluruh sekolah dan orang tua siswa serta masyarakat dalam melaksanakan budaya positif di sekolah dengan memberi pemahaman mengenai tujuan dan manfaat budaya positif di sekolah melalui aksi nyata diseminasi.
6. Hasil Keyakinan Kelas
KEYAKINAN KELAS X MERDEKA – E
7. Pembelajaran yang didapat dari Pelaksanaan- Pentingnya membuat keyakinan kelas.
- Posisi kurus sebagai manajer
- Segitiga restitusi merupakan solusi dalam pemecahan masalah.
- Dukungan dari berbagai pihak dalam setiap kegiatan sangat dibutuhkan.
8. Rencana Perbaikan untuk Pelaksanaan di masa Mendatang
- Mengevaluasi keyakinan kelas agar menjadi lebih baik lagi.
Selain membuat keyakinan kelas dalam aksi ini juga mengadakan sesi berbagi pemahaman bersama kepala sekolah dan rekan guru lain di sekolah dalam acara diseminasi.
Berikut ini tautan sesi berbagi aksi nyata modul 1.4 budaya positif. (DISEMINASI)